Random Minds

Jakarta, 15 April 2018.

Hujan sore ini baru berakhir. Sepatu mahal, sandal karet, melangkah bersamaan dengan sisa rerintik hujan di jalanan kecil pemisah muka rumah yang berhadapan.

Sejuk Jakarta usai hujan mengingatkan kita, bahwa Ia bisa memeluk siapa saja yang tak patah harapan.
Jakarta, unik dengan segala ritmenya. Bagi siapa saja yang pernah bersapa, dinamisnya takkan lepas dari ingatan.

Pukul sembilan malam. Di antara peluh, para Ayah berebut ruas jalanan. Berharap, walau sekadar mengecup kening anaknya.

Dalam letih, anak-anak muda berdiri menggenggam erat pegangan kereta. Benaknya dipenuhi harapan tentang langkahnya hari ini. Walau sedikit, semoga akan menjadi awal citanya.

Leave a comment